Monday, July 3, 2017

Kopi dan Pantai

02 Juli 2017
Pantai Bondo, Bangsri - Jepara

👨 ah, aku tak pernah membayangkan bisa menikmai kopi di pantai malam hari. Serius sensasi kenikmatan kopi dan suara ombak disertai rasa sejuk menjadi nikmat yang tiada duanya.
campur aduk rasanya...

Kopi hitam dengan aroma khasnya,
Pantai dengan suara ombaknya
ditambah bunyi perahu perahu nelayan yang berangkat mencari Ikan di tengah lautan sana

Aku lihat bawah
kakiku penuh dengan pasir yang basah
Manis bukan,

Suhu di sini pun tak sedingin yang aku bayangkan.
Sejuk dengan angin ringan,
Membuat nuansa romantis ala penikmat pantai
dan penikmat kopi

👩 Aku disini hanya bisa tersenyum kecil membaca teksmu
Ada rasa senang yang turut menjalar dalam diri
Dan yaaa.. aku ikut merasakan sensasinya
Aku membaui aroma khas kopi
Aku mendengar suara ombak
Aku juga mendengar deritan mesin perahu itu beserta kecipak airnya

Ah pasir basah itu memang selalu melekat manja pada kaki kita
Hihihi...

Sama halnya dengan disini.
Anginnya santai dan ringan
Menyenangkan,
Meski tidak seromantis ala penikmat pantai dan kopi seperti tempatmu sekarang

👨 Benar,,
Kopinya sudah mau habis
Namun rasanya masih menempel nikmat tiada ingin berhenti
Oh ya, aku melihat ke arah laut,
Ada cahaya cahaya kecil mengindahkan pemandangan
Aku melihat ke atas, rangkain bintang dan bulan itu nampak mempercantik malamku
Aku suka

Basah, kaki ini basah, diselimuti pasir putih yang risih menyentuh kulit
hahaha
Rasanya seperti kaki digelitik oleh tangan jahil, geli namun nikmat

Ah andai kau di sini, kan ku ajak kau semalam degan tenda berdiri di samping pantai
menikmati malam gemerlap keindahan
Membentuk kata sempurna dalam kegelapan

👩 Waah...
Sejenak aku pejamkan mata
Aku ikut membayangkan aku sedang berada di pinggir pantai dan ku lihat langit beserta bintang-bintangnya
Indaaaaah
Anginnya juga semilir
Membuatku merasa nyaman
Ikut memperindah malamku.
Aku juga sukaa
Terimakasih sudah membuatku berimajinasi seperti ini
Aku senang

Pasir itu meski jahil namun merekalah saksi kita.
Saksimu di tempatmu
Dan saksiku dalam imajinasiku
Aku berkata begini seolah aku dapaat berbicara dengan pasir itu
Lucu hihihi

Daaaan diam-diam aku mengaminkan andaimu.
Pantai, malam dengan segala indahnya.
Rasanya bagus sekali jika kita bisa membentuk kata sempurna itu dalam kegelapan
Kan?

👨Karena itu,
datanglah....
lewat angan angan yang membentuk rangkaian keindahan
lewat angin yang memberi kesejukan nikmat tiada tara
Lewat kegelapan yang memberikan arti ketenangan dalam pekatnya warna

Di sini, aku menulis,
Menghadirkan kata membentuk tenda bersamamu
Menghujani seribu keinginan untuk sebuah keajaiban
Kamu aku di sini
bersma menikmati pantai

👩 Aku seperti kehabisan kata.
Malam ini kalimatmu romantis sekali.
Aku seperti terbawa olehnya.
Untung saja aku masih sadar, jika tidak aku benar-benar akan terbang mendatangimu,
Lewat angan-angan itu beserta anginnya yang membawa jiwaku pergi untuk berada di sampingmu.

Jika kau bisa merasakannya, maka kau pasti bisa merasakan bahwa keajaiban itu benar telah terjadi sekarang.
Tidakkah kamu merasakannya?
Aku bersamamu menikmati indahnya malam ini

👨Bukan aku yang romantis
melainkan tempat ini yang membuatku begitu romantis

Tetap, aku menunggu ragamu di sini,
biarlah sekarang jiwamu di sini bersamku,
menemaniku menikmati malam syahdu

👩Senyumku tak bisa berhenti membaca teksmu
Gemas sekali.

Baiklah boleh kamu bilang kalau suasananya yang membuatmu begitu, tapi aku ragu hahaha
Jangan-jangan itu memang kamu

Dan aku juga menunggumu disini.
Lalu...
Untuk selanjutnya, biarkan waktu yang akan menjawabnya

Pengantar Studi Al-Quran - Abdullah Saeed

Bab 2 Wahyu dan Al Quran

Pada bab ini, aku tidak akan memberikan banyak catatan.
Bahasannya lebih mudah dimengerti daripada bab 1 kemarin, Alhamdulillah ini berarti otakku sudah mulai bisa menerima.
Judulnya Wahyu dan Al Quran.
Catatan penting yang aku note disini adalah sebagai berikut, "Al Quran adalah merupakan salah satu karya sastra agama yang paling penting".

Pertama, Hakikat Wahyu.
Pendapat umat islam mengenai wahyu adalah bahwa wahyu merupakan inisiatif dari Allah yang mengungkapkan kehendakNya kepada manusia melalui para Nabi yang telah dipilih.
Dan umat Islam percaya bahwa nabi penerima wahyu terkahir adalah Nabi Muhammad.
Bagi umat islam, nabi mendapatkan pengalaman pewahyuan dengan mendengarkan 'suara' Allah dalam hatinya dan hanya mampu menggambarkannya dalam gambaran metaforis. Di buku juga dijelaskan, kadang dia menggambarkan penerimaan wahyu dengan mendengar semacam suara 'dering bel'.
Disini aku merasa aneh dengan 'dering bel', bagaimana bisa?

Kandungan isi wahyu ini kemudian dikenal sebagai Al Quran. Al Quran dalam bahasa arab merupakan pusat keimanan kaum muslim, dan penting untuk membandingkan pandangan umat islam ini dengan keyakinan agama lain,  terutama keyakinan agama yang juga memiliki kitab suci, seperti yudaisme dan kristen. Namun beberapa penulis mengulas bahwa mungkin akan lebih akurat untuk membandingkan kedudukan Al Quran bukan dengan Al Kitab tetapi dengan pribadi Yesus Kristus sendiri.

Hiiiii... pas baca ini, aku sempat berpikiran, hati-hati, hati-hati. Karena ini tidak hanya menyangkut mengenai islam, namun juga telah berbicara mengenai agama lain. Rasanya, impianku dulu untuk menjadi kristolog memang tidak masuk akal jika melihat aku sekarang yang mmm.. bisa dibilang pengetahuan agamanya masih sedikit.

Disini aku juga membaca mengenai sakremen ekaristi. Apa ya itu?
Sebenarnya bisa sih, aku cari di internet. Tapi ku rasa, tanya kepada yang lebih bisa dipercaya daripada internet, kayaknya lebih baik. Iya kan? 😊

Kedua, Bentuk Wahyu dalam Konteks Islam
Di buku ini dijelaskan ada tiga bentuk wahyu. Bentuk pertama, melalui wahyu, melibatkan komunikasi langsung dari Tuhan kepada si penerima. Bentuk kedua, yakni 'dari balik tabir', dan mengacu pada skenario di mana Allah berfirman kepada seseorang secara langsung dengan menggunakan kata-kata, tetapi pendengar tidak melihat Dia. Bentuk ketiga, yakni melalui seorang utusan, bentuk wahyu ini adalah bentuk wahyu yang paling jelas dan paling pasti, serta beberapa sarjana muslim lebih mempercayai ini.

Ada yang tidak ku mengerti dalam hal ini, yakni ketika aku membaca, "... Al Quran menyatakan bahwa Al Quran dituliskan pada sebuah 'lembaran yang dipelihara' (al-lauh al-mahfuzh) di surga." Ini maksudnya Al Quran setelah jadi Al Quran atau ketika Al Quran masih menjadi lembara? Aku bingung disini.

Ketiga, Pengalaman Nabi Muhammad tentang Wahyu
Wahyu pertama, ketika yaitu ketika Nabi Muhammad mengasingkan dirinya di Gua Hira, saat beliau berumur 40 tahun. Nah disini aku ingin mengulangi kembali pertanyaan mengenai, jadi sebelum berusia 40 tahun, apa agaman Nabi Muhammad?
Nabi Muhammad menerima wahyu selama 22 tahun sampaii meninggalnya. Beberapa kalangan muslim percaya bahwa Nabi Muhammad menerima wahyu melalui Malaikat Jibril, namun terdapat beberapa pandangan lain bahwa Nabi Muhammad juga menerima wahyu dengan bentuk yang lain seperti yang telah dijelaskan di atas.

Ohya ada pertanyaan juga mengenai apa bedanya sebutan Muhammad versi umat islam? Ada Rasulullah, Rasul Allah, Nabi, dan Rasul?

Keempat, Wahyu: Firman Allah dalam Bahasa Manusia
Dalam hal ini dibahas bahwa dalam Al Quran sama sekali tidak menyertakan kata-kata atau ide-ide dari nabi. Semua berasal dari kehendakNya. Hal ini menimbulkan beberapa perdebatan, apakah Al Quran diciptakan seperti halnya makhluk yang lain yang ada di dunia atau bukan? Karena jika Al Quran merupakan sifat dari Allah, maka Al Quran barus bersifat kekal tanpa awal dan akhir.
Terdapat beberapa aliran utama mengenai masalah ini. Yaitu aliram teologi Al Asy'ariyah, aliran teologi Mu'tazilah dan aliran Kamu Tradisionalis.
Entah tapi aku rasa, aku dan kita semua (?) termasuk dalam aliran terakhir ini, yang tidak terlalu banyak terlibat dalam perdebatan teologis, yang kritis terhadap perspektif Mu'tazilah maupun al-Asy'ariyah. Para pendukung pandangan ini berpendapaat bahwa umat islam tidak seharusnya membahas apakah Al Quran diciptakan, karena hal ini tidak disebutkan dalam Al Quran, oleh Nabi atau sahabatnya. Benar kan kita termasuk dalam golongan terkahir?

Kelima, Al Quran sebagai Wahyu Ilahi yang Murni
Murni tidak ada keikutsertaan ide-ide serta perkataan dari Nabi maupun dari utusan. Di sub bab ini, bagiku sudah jelas.

Keenam, Kata-kata yang Diucapkan dan Ditulis.
Nah ada kalimat terkahir dari subbab ini yang menjadi pertanyaan buatku, "Al Quran datang untuk dipahami sebagai sebuah kitab suci yang ditulis, meskipun seluruh isi Al Quran baru disusun sebagai dokumen tertulis secara utuh setelah wafatnya nabi." Nah pertanyaannya adalah, jadi bagaimana bisa? Lalu siapa yang mennyusunnya? Dan mengenai urutan? Bagaimana jika ada yang salah?

Terkahir, Wahyu dan Interpretasi
Aku cuma pengin tanya satu hal, apa itu pemikiran ortodoksi (semua pemikiran pada abad pertengahan)?

Selanjutnya, Pemahaman yang Lebih Luas mengenai Wahyu serta Tingkatan Wahyu Al Quran
Dimulai dari Tuhan itu sendiri secara langsung, lallu lembaran yang dipelihara (Lauh Mahfudz), lalu langit, Malaikat Jibril dan Muhammad. Pada tingkatan pertama, ini merupakan di luar pemahaman manusia. Lalu tingkatan kedua, yang dilafadzkan dalam konteks manusia, yaitu firman Allah dilafadzkan dalam konteks manusia. Tingkat ketiga, wahyu berkaitan dengan teks yang menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari umat islam. Keempat, melibatkan dua dimensi wahyu berikutnya masih terjadi. Yang berarti bahwa umat menerapkan makna Al Quran ke dalam kehidupan mereka samlai saat ini.

Sekian.
^^

Bintu Qalby
02 Juli 2017

Teaching Clinic

#Part1

Sudah 3 bulan lebih program ini berjalan.
Begitu banyak cerita yang tersusun indah dalam memori.
Sebentar... aku ingin menghela nafas dulu, berfikir sebentar mulai dari mana aku bercerita mengabadikan memori indah dalam Teaching Clinic yang bisa kami sebut TC ini.

Hmmmm ....

Oke, kita mulai dari awal aku ikut TC saja.
Waktu itu bulan februari, aku meyakinkan diri untuk meninggalkan pekerjaanku (yang sebenarnya enak sekali bagiku, kerja plus nyalurin hobby) demi mempelajari bahasa inggris di Pare, Kediri.
Waktu itu aku fokus total mempelajari TOEFL di Global English Pare.
Dalam masa belajar TOEFL, aku mendapat informasi bahwa terdapat beasiswa belajar gratis di tempat kursusan yang ku ambil, Global English tentunya. Awalnya aku mengira hanya dapat pembelajaran mengenai bahasa inggris, namun faktanya lebih dari itu (yang bagian ini, nanti saja penjelasannya).

*sebentar, sabar ya, aku mau menikmati kopi hitam ini dulu. Enak sekali memang di pagi ini bisa menikmati kopi hitam pahit, ada manis sedikit di lidah. 

Waktu itu aku masih ragu antara mendaftarkan diri ataukah tidak.
Dilain sisi karena permasalahan ekonomi yang mana aku sudah berpenghasilan saat itu, nanti pasti akan berubah drastis menjadi orang tanpa penghasilan.
Karena pada saat itu aku tidak terbiasa meminta duit (read : uang) ke orang tua.
Nah ketika diterima menjadi member TC, secara otomatis aku tidak berpenghasilan lagi dan pastinya harus meminta uang bulanan ke orang tua.
Namun akhirnya, ku putuskan untuk mengikuti dan mendaftarkan diri.

Pada saat itu, aku sedang mengadu nasib dengan Tuhan. Jika aku tidak diterima, aku akan kembali ke Kota Semarang dan melanjutkan jalan hidupku menjadi seorang Businessman (mau membangun usaha tepatnya) dan Tuhan menginginkan aku untuk tetap menjadi manusia yang mandiri, namun jika aku diterima, oke jalan ku yang sebelumnya, berarti ditunda dulu.
Tuhan ingin membekaliku sesuatu yang dahsyat untuk kehidupanku di masa mendatang.
Iya, sesuatu itu adalah bahasa inggris dan juga ternyata ada hal lain yang aku dapatkan.

Setelah mendaftarkan diri, keyakinanku akan diterima bertambah. Karena teman-temanku di pare (yang baru aku kenal dalam beberapa hari) meyakinkanku bahwa aku bakal diterima.
Bekal doa dan restu dari orang tua dan dorongan teman-teman, aku melangkahkan kaki untuk berangkat ke tempat tes tertulis.
Oh ya, untuk informasi, sebelum tes tertulis terdapat seleksi berkas terlebih dahulu.
Sekitar 500-an berkas masuk, namun hanya sekitar 200-an yang terpilih dan dipersilahkan mengikuti tes tertulis.

Aku sungguh menjadi orang yang tingkat PDnya tinggi waktu itu. Namun setelah melihat soal yang disajikan, semua kepedaanku luntur.
Dalam hati, "ini soal apa, ko susah amat" hahaha bukan, bukan soalnya yang susah melainkan aku sendiri yang masih bodoh waktu itu.
Soal itu adalah soal TPA. Karena aku baru pertama kali mengerjakan soal TPA, makanya jadi terasa susah.

Pena aku pegang, kertas soal aku pandangi dalam-dalam, "oke kali ini kamu akan aku taklukan." Soal nomor 1 aku kerjakan, bingung. Lompat ke soal nomor dua, ah apalagi ini.
Aku lihat peserta sekililing, gila mereka ngiwut (read : cepat) banget ngerjainnya. Panik nih.
Aku lihat belakang, eits ditegur panitia dilarang untuk menoleh.
Oke fix akhirnya aku lihat samping kananku (ekhem Alhamdulillah dia ini yang duduk di samping kananku keterima jadi member TC) dia membuat rumus untuk menjawab soal yang tersedia.

"Owh jadi gitu cara ngerjainnya."

Oke, berbekal kepintaran dalam membuat rumus sendiri dalam pelajaran Matematika (karena pas MA suka buat rumus sendiri dalam mengerjakan soal). Jadi soal-soal yang tadi aku pandangi satu persatu, aku kerjakan dengan baik. Aku anggap aja itu soal cerita yang sering ku kerjakan dulu pas waktu MA. Bukan sering sih, pas ada soal dari guru saja. hahaha

Test TPA sudah terlewati, panitia memberikan 15 menit untuk kami (para peserta) beristirahat.

"Gila, baru test TPA saja sudah pusing maksimal gini, apalagi nanti test Bahasa Inggris yang katanya kayak TOEFL. Bisa rontok nih rambut"

Pusing memang waktu itu, namun semua ku tepis dengan menikmati aja segala yang ada.
Akhirnya test bahasa inggris dimulai.
Para panitia mulai membagikan soalnya.
Sayangnya, pas aku lihat soalnya, aneh bukan main, "ini mah bukan soal TOEFL, lebih ke seni Vocabulary, mana paham aku."

Hahaha, kamu tahu, aku ngerjain soal-soal bahasa inggris berbekal intuisi. Mana yang sekiranya pas aku pilih saja, meski tidak tahu artinya. Wkwkw. Hingga akhirnya aku menyerah dan asal isi saja meski waktu masih kurang 10 menit lagi.
Karena sangking (read : sangat) pusingnya nih, kertas jawaban aku balik, aku singkirkan ke pinggir meja kiri, kemudian aku tiduran dengan tangan kanan menjadi sandaran kepalaku yang menghadap ke kiri.
Fiuuuuh, selesai juga akhirnya.

Waktunya pengumuman, dengan nomor 020 yang aku dapat, aku mencari nomor tersebut di papan hasil pengumuman.
Aaaaannnndddd finally, aku lolos dan maju di babak sesi interview.
Lega rasanya hati ini, aku bisa melewati soal tes tertulis meski entah berapa nilai yang aku dapat, aku tidak peduli.
Terpenting adalah aku LOLOS TES TERTULIS.

Sebelum tes interview, aku belajar bagaimana menjawab pertanyaan. Apalagi ada 6 interviewer nanti dalam satu ruangan. Gilaaaa kayak mau futsal aja nih acaranya. hahaha #LOL.
Aku browsing dan tanya ke tutor di tempat aku tinggal. Dan akhirnya aku siap untuk tes interview.

Orang pertama ke dua aku lewati dan jawab pertanyaannya dengan skill jawaban yang sudah aku pelajari.
Namun di pertengahan interview, aku lupa akan skill. Aku tertalu ideologis untuk menjadi diri sendiri. Tak tanggung, perdebatan-pun terjadi.
Aku kokoh dengan pendapatku, interviewer kokoh dengan pendapatnya.
Di situlah aku ragu, aku akan diterima atau tidak. Keyakinanku, aku tidak akan diterima, karena
perdebatan itu. Ah kalau ini akhirnya, it's okey. Setidaknya aku bisa melaju sampai babak interview. Suatu pencapaian besar bagiku karena aku belom pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya.

Waktunya PENGUMUMAN
Deg-degan bukan main. Pengumuman diterima atau tidak akan diinfokan via sms. Waktu itu sms tak kunjung datang. Sudah menyerah memang.
Namun di dalam masa penyerahan ku, ada sms masuk, wuih seneng banget.
Namun sayang aku berada dalam waiting list yang artinya aku cadangan, jika ada yang mengundurkan diri, maka aku bisa masuk menjadi salah satu dari mereka.
Dan Alhamdulillah segala puji bagi Allah, aku bisa masuk dan menjadi bagian dari mereka.

Ini pertanda Tuhan akan memberikan ku bekal terlebih dahulu untuk masa depan yang lebih baik lagi.

N
02 Juli 2017
Bangsri - Jepara

Sunday, July 2, 2017

Pengantar Studi Al-Quran - Abdullah Saeed

Bab 1 : Al Qur'an dalam Konteksnya

Dalam bab 1 ini ada beberapa hal yang dibahas mengenai pewahyuan al-Quran. Mulai dari bahasa yang dipakai, arti, dari mana bisa turun wahyu yang seperti itu dan lain sebagainya. Pertama kali baca, sempat ada pertanyaan yang terlintas, begini, "lalu siapa yang menciptakan Al Quran?", benar sekali, pas aku punya pertanyaan semacam itu, aku sempat khawatir, dosa ngga ya. Bener kata temanku, belajar ini memang butuh Guru. Aku bertanya begitu setelah membaca halaman 23. Sebenarnya sudah dari awal aku punya banyak pertanyaan, namun aku tahan. Mungkin karena aku belum membacanya sampai selesai kan.

Oke jadi pertanyaan selanjutnya adalah, "lalu sebelum Nabi Muhammad menerima wahyu dari Allah SWT, apa agama beliau sebenarnya? Islam kah? Pagan? Yahudi? Atheis? Atau apa?"
Ternyata di buku ini banyak hal yang belum dibahas di buku agamaku dulu sejak SD sampai bangku kuliah. Ya mungkin karena memang tidak fokus di agama. Dan banyak sekali ternyata yang aku baru tahu. Seperti apa itu Isra' yang ternyata adalah perjalannya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Yerussalem, ada juga Hijrah yang ternyata migrasi ke Madinah.

Banyak hal yang turut mempengaruhi dalam "adanya" al-Quran, yang biasa kita sebut asbabun nuzul, namun juga banyak riwayat yang saling bertentangan satu sama lain. Ada juga pembahasan melalui sosio-historis, yang berdasar pada cerita-cerita sejarah. Namun kembali tadi, jika kita membahas hal tersebut khawatirnya akan menjadi ancaman bagi orisinalitas ilahiah al-Quran. Oke mari kita bahas satu persatu mengenai pesan al-Quran yang selama ini seirng kita baca yang hanya sekedar untuk membaca.

Pertama, dunia Nabi Muhammad SAW.
Mengapa dunia Nabi Muhammad SAW menjadi topik utama kita? Berdasar buku ini, hal ini dikarenakan Al Quran memuat banyak sekali referensi tentang dunia kultural dan material Hijaz (antara Makkah dan Madinah, hijaz perlu saya kurungi disini karena untuk orang yang awam dalam pengetahuan agama mungkin tidak akan mengerti apa itu hijaz). Hijaz ini meliputi budaya yang ada mulai dari budaya mediterania, termasuk yahudi dan kristen, hingga arab selatan. Hal ini akan membantu umat untuk memahami koneksi antara teks Al Qurab dan keadaan lingkungan yang memunculkan ayat tersebut.

Kedua, kehidupan Hijaz dan Badui.
Siapa yang mengira kalau ternyata suku Badui sudah ada sejak jama dahulu kala? Aku pikir suku badui hanya ada di Jawa Barat yang katanya pedalaman itu. Tapi ternyata setelah aku baca, iya tidak jauh berbeda kok. Intinya dalam pembahasan ini tiap suku pada masa itu punya Tuhannya masing-masing dan bahkan sudah ada haji, namun namanya Haji Kuno. Apa bedanya ya sama Haji yang sekarang? Daaaaan, itu agama apa?

Ketiga, Kota Nabi: Makkah dan Madinah
Orang-orang Makkah sebagian besar terdiri dari beberapa klan yang membentuk suku Quraisy. Banyak orang Makkah terlibat dalam kafilah perdagangan. Sedang orang Madinah dihuni oleh suku yang berbeda-beda yang menciptakan transisi dari kehidupan nomaden ke pertanian yang menetap.  Dua kelompok terbesar di Madinah adalah suku Aws dan Khazraj. Menjelang awal abad 7 M, kedua suku ini terlibat pertikaian. Sampai pada akhirnya, banyak suku-suku Yahudi juga bersekutu baik dengan suku Aws ataupun Khazraj atau salah satu dr submarga mereka.

Keempat, Konteks agama Hijaz
Pada zaman Nabi Muhammad, terdapat beberapa tradisi agama yang lebih dulu tumbuh di Arab. Di Makkah banyak dikuasai oleh Kaum Pagan, sedang di Madinah orang-orang non yahudi pun sebagian besar merupakan suku pagan. Namun agama suku ini tidak menunjukkan kemajuan yang pesat, dan sebagian  besar orang Arab pagam tidak terlalu religius. Banyak dari mereka yang tidak hanif, menyembah tidak hanya pada yang esa. Pada akhir abad 6 M, terjadi interaksi substansial antara penduduk Hijaz dan penduduk di bagian Arab lain melalui perdagangan, hal ini nantinya juga akan ikut mempengaruhi Al Quran.

Kelima, Kehidupan Nabi Muhammad SAW sbg Bagian dari Konteks
Nah disini memceritakan mengenai kehidupan Nabi. Dan disini juga aku ada pertanyaan, lalu sebelum usia 40 tahun Nabi Muhammad SAW muslim atau bukan? Belum ada jawaban di bukunya. Disini juga menceritakan beberapa perang yang terjadi lada zaman nabi serta bagaimana sejarah adanya kalender hijriyah. Benar. Ini pengetahuan baru untukku. Ini karena perpindahan atau hijrah atau migrasi dari Makkah ke Madinah di bagian utara. Kalender ini memiliki selisih dengan kalender masehi. Oleh karena itu hari besar islam selalu berganti harinya.

Keenam, Konteks Sosio-Histori dan Bahasa Budaya
Sama seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Bahwa disini dijelaskan konteks budaya hijaz merupakan titik pijak bagi Al Quran dan nabi dalam membingkai istilah-istilah dalam agama baru yang terbentuk di Makkah dan Madinah ini. Al Quran juga menyesuaikan dengan sejumlah praktik yang telah ada sebelumnya, seperti puasa, dan juga datang untuk menerima praktik pra islam dengan beberapa modifikasi. Nah ini juga menjadi pertanyaan. Hal ini berarti bahwa Al Quran menyesuaikan dengan kehidupan Hijaz ya? Ini berdasar konteks sosio historis dan bahasa budayanya sih. Tapi kok masoh bikin bingung. Apa benar Al Quran menyesuaikan?

Yang terkahir, ini bahasan yang saya suka, Bahasa Etik Al Quran: Konteks dan Perempuan
Banyak orang yang menyimpulkan bahwa bahasa Al Quran sebagai hukum bagi umat, sehingga menjadi penentu utama dalam berbuat atau menilai sesuatu. Namun, kadang terdapat beberapa ayat yang tidak selalu sama dan kadang berlawanan. Terutama dalam konteks mengenai perempuan. Bagaimana derajatnya, dihormatikah atau tidak. Hal ini membuat pembaca bingung kadang. Atau mungkin pembacanya yang kurang pas dalam menafsirkan? Aku juga kurang tahu. Yang jelas, karena hal itulah di sub bab terkahir ini, judulnya adalah bahasa etik Al Quran. Sepertinya memang tidak sembarangan dalam menfsirkan ini, karena satu sama lain akan saling berkaitan. Ada yang menarik mengenai ayat Al  Quran yang menerangkan bahwa di sisi Tuhan, sayu-satunya perbedaan dari setiap konsekuensi antara manusia adalah kesalahan mereka dan itu berarti dalam hal ini, perempuan dan laki-laki sama (?) Bagaimana menurutmu?

Ini juga yang menarik, ternyata Al Quran juga memberikan batasan mengenai jumlah istri yang diizinkan untuk dimiliki oleh seoranh laki-laki dan kapan laki-laki dilarang memiliki lebih dari satu istri. Benar, ini nyata. Semua jawaban dari akar permasalahan hidup ini dibabat habis dalam Al Quran. Lengkap!

Eh ternyata yang tadi belum yang terkahir, ada yang ketujuh, Arus Intelektual yang Mempengaruhi Keterlibatan Muslim dengan Al Quran.
Yang aku tangkap dalam pembahasan ini adalah mengenai lahirnya beberapa aliran dalam islam. Ada Khariji, yang memiliki keyakinan bahwa umat islam yang yang melakukan dosa besar tidak lagi termasuk golongan orang beriman. Syiah, yang memiliki keyakinan bahwa Ali, sepupu dan menantu Nabi seharusnya otomatis menjadi pengganti pemimpin politiknya dan kepemimpinan berikutnya harus dalam lingkup keluarga nabi. Selanjutnya, sunni yang berbeda dari Khariji dan bukan Syiah, islam sunni dipandang sebagai kelompok ortodoks dan masih mewakili mayoritas umat islam saat ini. Ada beberapa orientasi dalam hal ini, orientasi teologis, orientasi mistik, dan orientasi fiqh. Yang dijelaskan bahwa dalam orientasi fiqh terdapat madzhab Hanafi, madzhab Maliki, madzhab Syafi'i, madzhab Hambali dan madzhab Ja'fari.

Dalam arus intelektual, Al Quran memiliki dampak besar pada bagaimana Muslim membaca dan menafsirkan Al Quran. Dan ketiga hal tadi memiliki pengaruh besar dalam hal ini.

Sekian ^^

Bintu Qalby
27 Juni 2017

Friday, June 30, 2017

SURAT KECIL untuk kamu #Part1

Untukmu yang mencintaiku di masa depan
Jikalau dosa itu membekas, maka pastilah banyak tinta berbau busuk yang akan beralas
Jikalau akibat berbohong itu ada, tentulah hidungku akan selalu memanjang tiada hentinya
Jikalau tanda kedekatanku dengan Tuhan itu jelas terlihat, maka tiada tanda apapun yang mengkilat

Untukmu yang mencintaiku di masa depan
Benar memang sekarang ini
Aku masih kotor, keji, bahkan jijik
Tiada pantas bagiku berharap mendapatkan berlian indah seperti dirimu
Tiada kelayakan bagiku untuk memandang indahmu
Tiada sesuai warna hatiku bila bersanding dengan hatimu

Untukmu yang mencintaiku di masa depan
Lidahku masih suka bermain kata membujuk rayu
Telingaku masih suka mendengar suara menggerutu
Mataku masih suka meninjau sisi kiri terpadu
Tanganku masih suka menghujam sesuka hatiku
Wajahku masih suka membujuk penuhi hawa nafsu

Untukmu, aku masih kotor.
Masih berjalan dalam hijrah tuk menjadi seseorang yang pantas memimpinmu.
Belajar dari lembaran, tumpukan artikel, video, film, bahkan pengalaman orang banyak ku dengar.
Untukmu.

Kau tahu, jalan ini dipenuhi oleh godaan.
Kadang aku terlelap, kadang pula aku berhasil melewatinya.
Beginilah aku.
Karena garis hijrah ini begitu susah untuk ku lewati.

Namun, kau mampu menguatkanku, memberiku kepercayaanmu.
Aku rancang senyummu akan indah ketika ku duduk bersamamu.
Wajahmu yang ku rancang indah ketika pertama kali bertemu.
Berharap kamu adalah seseorang yang Tuhan kirim untuk ikut membersihkan jiwa ini

Untukmu, masa depanku

Tuesday, June 27, 2017

Aku

01 Mei 2017, English United

Di sinilah aku
Melihat mentari pagi di kota kediri
Datang memberi kisah lembut
Menanti di ujung hari

Ha Ha Ha
Tertawa sebagai aku yang bukan aku
Menangis bersembunyi dibalik wajah
Merangkai mencari kebenaran
Siapakah aku ?

Pohon besar tinggi itu gagah berdiri
Menatapku menantang tuk temui makna diri
Mencari jawaban dalam terpaan angin
Terbang melayang sampai berhenti

Aku tetaplah aku
Namun aku bukanlah aku

N

Kita Bisa

Seorang penjual kopi akan memilih kopi terbaik dari banyaknya kopi yang mereka punya.
Kemudian diolah dengan sedemikian rupa.
Ditumbuk dan dihancurkan dengan sentuhan yang lembut
Sehingga menjadi kopi yang mampu memberikan kenikmatan pada para penikmat kopi
Tanpa diolah dengan baik
Kopi tetap tidak akan bisa menjadi nikmat dan memberikan kenikmatan.

Begitu kita KAWAN.

Kita berdiri di sini bersaing mengalahkan ratusan orang yang siap berjuang dalam Teaching Clininc.

Kita berdiri di sini merupakan orang pilihan dan harus bersikap sebagai orang-orang yang terpilih.

Mari kawan

Kita berdiri bersama
Melangkah bersama
Berteriak bahwa kita bisa
Berterika bahwa segala halangan yang akan menghalau kita,
Meski harus JATUH, MENANGIS, BERDARAH
Semua mampu kita lewati dengan baik
Sehinga menjadikan kita lebih baik dan luar biasa dari pada sebelumnya.

Saya percaya KITA BISA.

Kamu

Memandang jingganya lautan di ujung tanjung pantai
Menahan segala isak tangis berbuah melambai
Terpesona akan manisnya alam yang merantai
Kata kata syahdu yang tercipta mewarnai

Dulu, aku sendiri memakan waktu tiada henti
Sekarang, aku bersamamu bermanja setiap hari
Dulu, aku menahan jarum sendiri tiada mengerti
Sekarang, aku bersamamu berbagi rahasia diri

Sejuk itu senja
Senja itu indah
Indah itu istimewa
istimewa itu kamu

N
14 Juni 2017
Sydney, Pare, Kediri

Lebaran Sekarang

Aku menangis, tidak pantas aku bahagia atas lebaran sekarang
Tubuhku masih kotor akan dosa
dan aku tak berhasil menguranginya

Aku menangis, merinding, takut
tidak bisa lagi menggema namaMu lebaran depan
tersisa kenangan keinginan untuk penyucian
semua hanya keinginan

Aku menangis, mencari ketenangan
merendam segala amarah yang terpaut, lepas
menoreh tinta hitam yang semakin hitam
apakah aku pantas menggema namaMu lebaran ini ?

N
24 Juni 2017
Bangsri Jepara

H+3 Lebaran Idul Fitri

💂 Hai, gimana harimu hari ini?

Aku ada cerita nih.

Ada hal istimewa yang aku dapat hari ini daaan itu berhubungan dengan permasalahan yang diam-diam sedang aku rasakan.

Beruntung sekali Tuhan mengizinkanku untuk melewati hari yang sangat bermanfaat ini.
Langit dengan cahaya matahari yang panasnya membawa berkah, serta gerimis sedang yang menemani.

Kamu tahu apa yang aku dapat hari ini?
Sini, mendekat, biar aku ceritakan.

Iya, sabar.

Sebelumnya aku ingin mengulas kembali, ini hanya hikmah yang aku dapat saja, bukan mencerminkan siapa aku.

Tetap, aku adalah apa yang ada dalam pikiran kamu.

Pertama, aku bertemu adik tingkat ku ketika di pesantren dulu. Dulu persoalan​ keilmuan pesantren dia di bawahku (serius bukan sombong atau sok pamer, melainkan, iyaa ini karena aku sudah belajar terlebih dahulu. Jadi dalam sisi keilmuan aku lebih dulu mengetahuinya. Ingat, ini hanya tentang hikmah!).
Pasca lulus MAK (salah satu jurusan di MA tempat aku sekolah, singkatan dari Madrasah Aliyah Keagamaan) dia melanjutkan studi di Pesantren yang berbeda, namun masih satu desa, pun fokusnya juga berbeda.

Dari pesantren yg konsen di Kitab, pindah di pesantren dengan konsen di Al-Quran.

Kamu tahu? Sekarang, perawakannya sungguh beda. Akhlaknya, cara bicaranya, semuanya.
Entah, fakta memang jikalau ada orang yang dekat dengan Al-Quran, maka terasa adem ketika berada di dekatnya.

Dan itu sungguh membuatku malu.

Karena aku dulu juga ingin dekat dengan Al-Quran, namun sampai sekarang itu hanya keinginan saja.

Ingat, ini hanya hikmah yang aku ambil saja. Bukan mencerminkan aku yang diriku.

Kedua, Aku baru sadar tentang makna ilmu bermanfaat dan barokah.

Kamu tahu? Aku kadang sedih ketika tidak bisa membagi apa yang aku miliki.
Susah rasanya membaginya.

Maka dari itu aku tidak mau menjadi guru atau pendidik. Namun sekarang aku tau kenapa, semua karena aku tidak mengamalkan apa yang aku miliki. Melainkan aku hanya menyimpannya.

Sungguh aku merasa malu lagi.

Sudah bertumpuk-tumpuk malu yang aku rasakan hari ini.

Ketiga, Pesan singkat namun sangat menyentuh hati. Jangan sampai meninggalkan sholat.

Nah kamu tahu kenapa ini sangat penting ? karena Sholat adalah takaran (bagi ku) baik tidaknya akhlak orang dalam urusan agama, karena وأقيموا الصلاة tidak hanya perintahkan melakukan sholat, namun melainkan mendirikan juga.

Nah di sini aku juga memahami bahwa sholat adalah hal pokok dalam agama Islam, mengingat sholat adalah hasil pertemuan langsung antara Nabi dan Tuhan.

Dan lagi, aku malu terhadap diri sendiri. Sholatku masih berantakan, bahkan kadang terkalahkan dengan kesibukan duniawi. Ah...

Keempat, kamu suka sejarah tidak?

Nah di sini aku belajar bahwa sejarah itu penting, apalagi sejarah lembaga kita sendiri.

Di mana lembaga itu akan mulai runtuh jika penghuninya sudah mulai melupakan sejarah. Sejenak aku mengingat perkataan sang proklamator Indonesia.

Dulu Ir. Soekarno pernah berkata untuk tidak melupakan sejarah. Karena memang banyak sekali hal yang kita akan dapat dari sejarah.

Kelima, dan ya, ini yang terakhir namun juga tidak kalah penting.

Fakta banyak orang dengan gaji besar namun mereka lupa takaran minimal shodaqoh yang mereka harus keluarkan.

Ah jangan mengingat takaran, mengingat mereka untuk bershodaqoh saja itu adalah sesuatu yang tidak mungkin.

Di sini aku memahami bahwa berapapun uang yang kita dapat, ternyata ada hak orang lain di dalamnya. Dan itu dinamakan shodaqoh.

Entahlah.

Hari ini benar-benar membuatku tersadar kemabli semuanya.

Terimakasih untuk hari ini, Tuhan.

N
27 Juli 2017
Bangsri - Jepara

👸 Aku alhamdulillah baik.
Cerita apa?
Permasalahan apa jika aku boleh tahu?
Tuhan selalu memberi kita kesempatan pada tiap harinya. Oleh karena itu, kita diharapkan untuk lebih baik pada tiap harinya.
Perubahan.

Oke, ayo.
Aku penasaran.

Baik. Tapi memang kamu tahu apa yang ku pikirkan tentangmu? Bisa jadi itu lebih baik namun juga bisa jadi itu lebih buruk.
Tapiii dari semuaa kebisajadian itu.
Aku harap, apa yang aku pikirkan tentangmu adalah sama denganmu yang sebenarnya.

Banyak hal memang yang dapat mengubah seseorang. Mulai dari perangai sampai nuansanya ketika berada dekat dengan mereka. Ada juga banyak hal yang dapat mempengaruhi tersebut. Daaan kamu tahu, apa hal mendasar yang paling banyak membuat orang berubah?
Benar!
Dekat dengan Tuhan. Mungkin adik kamu itu bukan hanya sekedar karena Al Quran, tapi juga karena ia dekat dengan Tuhan.
Kamu tidak perlu merasa rendah hati, kamu lebih dari dia dengan cara yang berbeda.
Selalu ada alasan mengapa Tuhan mempertemukan kita dengan seseorang. Coba deh, kamu cari titiknya. Hidup itu sebab akibat.
Ingat, ini hanya hikmah yang aku ambil

Untuk memberikan ilmu yang bermanfaat dan barokah tidak harus menjadi guru atau pendidik.
Bukankah dengan kamu yang menyuruhku membaca bukumu itu juga bisa menjadi ilmu yang bermanfaat dan barokah? Selama aku mengerti dan mengamalkannya.

Kamu saja malunya sudah bertumpuk-tumpuk.
Bagaimana denganku yang masih begini?

Jujur, yang ketiga ini juga ikut-ikutan menamparku. Bahkan aku kadang mengakhirkannya. Benar-benar ini tidak benar. Duniawi telah membuatku lupa juga akan tujuan kita yang sebenarnya.

Sejarah? Itu adalah pelajaran favorit keduaku ketika SD.
Lembaga apa? Ada yang sedang terjadi?
Kita tidak bisa melupakannya begitu saja.
Tidak akan ada kita di masa sekarang, jika tidak ada sejarah yang telah membentuk kita.
Maka dari itu Ir. Soekarno bilang Jasmerah kan.

Kamu benar.
Pada setiap rejeki yang Tuhan berikan, ada hak orang lain di dalamnya.
Terimakasih kamu juga sudah turut mengingatkanku.
Sekarang aku ingin memberimu beberapa opsi untuk itu.
Jangan lupa senyum bahkan ketika hatimu sedang sedih. Bisa jadi senyummu adalah semangat bagi orang lain. Toh senyum juga shodaqoh kan.
Jangan lupa mudahkan urusan orang lain, itu juga berarti kamu telah memberikan hak mereka.
Sederhana namun terlaksana.
Entahlah.
Hari ini benar-benar turut membuatku tersadar kembali semuanya.
Terimakasih untuk hari ini.

-akunggapunyanamapena-
27 Juli 2017
Dibawah langit, diatas bumi

Sunday, April 30, 2017

CFD dan Kamu

Hai, Kamu di sana bagaimana kabar ? Semua pasti baik dan luar biasa. Karena kau begitu hebat dan selalu hebat dalam mataku.
Oh ya sekarang aku lagi berada di Car Free Day nih. .
Tepatnya di desa Pare Kabupaten Kediri aku CFD.
Menikmati pagi yang begitu indah dan menyejukkan.

Banyak sekali orang di sini. Dari anak-anak, remaja, dewasa, bahkan orang tua. Dan sekali lagi ini membuatku kagum akan keberagamaan di sini.

Kamu tau, mereka tersenyum indah dalam keramaian ini. Musik berpesta, senam bersama.
Lihat di sana satu nenek yang semangat sekali senam.

Lihatlah! Nenek itu serasa masih muda saja. Dengan lihai dia mengikuti alunan senam yang dipandu instruktur senam itu. Sungguh indah nian senyum nenek itu.

Di samping nenek itu ada pemuda tinggi berbadan besar. Tapi coba lihat dia sangat lentur. Tubuhnya seakan terbiasa dengan senam ala joget dangdut. Pinggulnya meliuk-liuk. Kakinya... ah begitu lentur memutar ke kanan dan ke kiri.

Oh kesinilah, lihat anak kecil itu sedang bermain sepatu roda. Tak terkira entah berapa kali dia latihan sehingga terlihat begitu mudah bagi dia bermain sepatu roda. Dalam keramaian dan tidak menabrak satu orangpun. kalau aku yang bermain ? hahaha bagaimana bisa menabrak orang, jalan saja tidak bisa. wkwk

Dan lihat itu, anak muda itu sedang selfie. Oh bukan. groufy tepatnya. Mereka ramai mengambil foto. Mengabadikan setiap moment dalam pagi ini. Oh lihat.... seseorang lelaki datang, ikut berfoto dan ikut dalam kerumunan groufy hanya untuk mengabadikan momen tepat mereka ambil di belakang nenek yang sedang senam tadi.

ah.. begitu banyak yg ingin aku abadikan. Namun aku hanya bisa mengabadikannya lewat tulisan dan pasangan kata. Andai kau di sini, pasti akan ku simpan dalam hati saja. Karena memori dengan terlalu indah untuk diabadikan dalam kata atau foto.

AKU RINDU KAMU